Di salah satu ruang kelas yang tak pernah sepi dari kreativitas, para siswa jurusan IT di SMA IT Ishlahul Ummah kembali menyelami dunia yang berbeda dari biasanya. Hari itu, mereka tak sedang ngoding atau merakit perangkat keras—mereka sedang membangun brand.
Dengan semangat yang terpancar dari diskusi dan catatan di meja mereka, para siswa diajak untuk memahami dunia branding dari dasar. Apa itu brand? Apa bedanya dengan brand identity atau visual identity? Semua dibahas dengan gaya yang ringan tapi tetap mendalam, agar bisa dipahami oleh siapa pun, bahkan yang baru pertama kali mengenal dunia desain dan pemasaran.
Yang menarik, pembelajaran ini bukan cuma teori. Setelah memahami pondasinya, para siswa langsung praktik membuat identitas merek mereka sendiri. Mulai dari menentukan nama, warna, hingga membuat logo—semuanya dirancang sendiri, dengan bimbingan guru dari awal sampai akhir. Beberapa di antara mereka bahkan berhasil merancang identitas visual yang terlihat sangat profesional.
Program ini jadi salah satu unggulan dalam jurusan IT di Ishlahul Ummah, karena tidak hanya menyiapkan siswa untuk dunia teknologi, tapi juga membekali mereka dengan keterampilan kreatif yang sangat relevan di era digital. Branding bukan lagi milik desainer atau marketer saja, tapi jadi bekal penting untuk siapa pun yang ingin membangun karya atau usahanya sendiri.
Dari sinilah para siswa belajar, bahwa membangun brand bukan soal membuat logo semata, tapi soal menyampaikan pesan dan nilai yang ingin dibawa. Dan mereka, telah mulai menapaki jalan itu—dari nol, hingga punya karya sendiri.